Minggu, 14 Oktober 2012

KEHIDUPAN




          Kehidupan adalah pilihan, dan pilhan tak jauh dari tanggung jawab. dimana ada yang kita pilih itu adalah tanggung jawab kita sendiri, dan hidup bagaikan 5 jari :

                                 1. Jari kelingking
                                 2. Jari manis
                                 3. Jari tengah
                                 4. Jari telunjuk
                                 5. Jari ibu

          >> JARI KELINGKING
                Jari kelingking bagaikan kita yang baru lahir dan berusia muda dan palimg muda seperti layaknya seorang balita. balita bertulang lemah dan berkulit lunak selayaknya jari kelingking kita yang bertulang kecil dari tulang tulang jari lainnya.

          >> JARI MANIS
                Jari manis bagaikan usia yang bergerak menuju remaja dan dewasa. dan masa manis manisnya untuk dekat dengan orang yang kita cintai ( orang tua ). dan di sayang sayngilah usia kita yang manis karna masih polos polosnya.

          >> JARI TENGAH
                Jari tengah adalah jari setan, dimana kenakaln remaja memulai aktifitasnya di usia ini, rasa keinginan taunya cukup besar dan rasa ingin mencoba hal hal baru tumbuh di usia ini, entah itu urusan pergaulan maupun cinta, dan sering dibutahkan karna terlalu besarnya suatu rasa penasaran.

         >> JARI TELUNJUK
               Jari telunjuk bagaikn jari penunjuk arah kehidupan, dimana usia dewasa kita mulai di depan mata, untuk mendukung suatu kehidupan yang murni dan baik di usia dewasa yang dapat menunjuk arah kederajatan kehidupan.

         >> JARI IBU / IBU JARI
               Ibu jari bagaikan seorang ibu yang sayang terhadap anak, usia dimana semakin tua semakin pula memberi kasih sayang terhadap anaknya, dan ibu dapat melindungi anak anaknya.

        Jadi inti kehidupan ini bersikaplah teguh paduh dengan usia dan kehidupan yang saling berkaitan, dimana tindakan yang kita pilih adalah tanggung jawab kita, berani ambil keputusan berani tanggung jawab akan keputusan ini, layaknya kehidupan di dunia nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar